sumur resapan solusi pencegah banjir
Sumur Resapan adalah Sistem peresepan yang mampu
menampung air hujan yang langsung melalui atap atau pipa talang
bangunan. Bentuknya bisa berupa sumur, kolam, parit, atau lubang
biopori.
- Sumur resapan harus berada pada lahan yang
datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
- Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat
penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum 5 meter diukur
dari tepi), dan berjarak minimum 1 meter dari fondasi bangunan.
- Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah
berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.
Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada
musim hujan.
- Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas
tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan
2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap
habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
- Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
- Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus),
yaitu 3,6-36 cm per jam.
- Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu
lebih besar dari 36 cm per jam.
- Sumur resapan harus memiliki tangkapan air
hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau
atap rumah.
- Sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak
kontrol terlebih dahulu sebelum masuk kedalam sumur resapan.
- Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan
berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir
dan ijuk.
- Dasar sumur yang berada di lapisan kedap air
diisi batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm
setebal 15 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun
berongga.
- Menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm untuk
pipa pemasukan dan pipa pengeluaran. Untuk pipa pengeluaran
letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan sebagai antisipasi
manakala terjadi overflow/luapan air di dalam sumur.
- Diameter sumur bervariasi tergantung
pada besarnya curah hujan, luas tangkapan air, konduktifitas
hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung
lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m
sedalam ± 1,5 m
- Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi
lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat
dilapis pasangan batu bata kosong atau buis beton. Akan lebih baik
bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga
secara horizontal.
- Untuk menghindari terjadinya gangguan atau
kecelakaan maka bibir sumur dapat dipertinggi dengan pasangan bata
dan atau ditutup dengan papan/plesteran atau plat beton.
- Sumur resapan sebaiknya berada diatas
elevasi/kawasan sumur-sumur gali biasa.
- Untuk menjaga pencemaran air di lapisan
aquifer, kedalaman sumur resapan harus diatas kedalaman muka air
tanah tidak tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai oleh adanya
mata air tanah. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan
kedalaman/solum tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada
umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur resapan sangatlah
tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan pertanian
pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.
- Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai,
sumur resapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu
bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap rumah.
- Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan
masuk kedalam sumur melalui saluran air, sebaiknya dilakukan
penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.
- Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan
berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir
dan ijuk.
- Penyaringan ini dimaksudkan agar
partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak
terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori lapisan
aquifer yang ada.
- Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk
melalui pipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisan kedap
air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
- Pada dinding sumur tepat di depan pipa
pemasukan, dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah
dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi manakala terjadi
overflow/luapan air di dalam sumur. Bila tidak dilengkapi dengan
pipa pengeluaran, air yang masuk ke sumur harus dapat diatur
misalnya dengan seka balok dll.
- Diameter sumur bervariasi tergantung pada
besarnya curah hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika
lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung lapisan
aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m
- Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi
lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat
dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan lebih baik bila
dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara
horizontal.
- Untuk menghindari terjadinya gangguan atau
kecelakaan maka bibir sumur dapat dipertinggi dengan pasangan bata
dan atau ditutup dengan papan/plesteran.
- Melakukan analisis curah hujan. Analisa
terhadap curah hujan dimaksudkan untuk menghitung intensitas curah
hujan maksimum pada perioda ulang tertentu. Dengan mengetahui intensitas
curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan akan dapat
dihitung.
- Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama
dengan intensitas curah hujan maksimum dengan periode ulang
tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran.
- Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan
tanah terdiri dari berbagai macam lapisan mulai dari tanah
belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan
tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada
daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel.
- Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat dibangun
dengan menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu
bata yang disusun secara teratur.
- Menghitung debit masuk sebagai fungsi
karakteristik luas atap bangunan dengan formula rasional (Q=CIA,
Q=debit masuk, C=koefisien aliran (jenis atap rumah), I=intensitas
hujan, A=luas atap)
- Menghitung kedalaman sumur optimum diformulakan
sebagai berikut:H = Q/FK
[1-exp(-(FKT/pR2)]H = Kedalaman air (m)
Q = Debit masuk (m3/dt)
F = Faktor geometrik (m)
K = Permeabilitas tanah (m/dt)
R=Radiussumur.
T = Durasi aliran (dt). - Evaluasi jenis fungsi dan pola letak sumur pada
jarak saling pengaruh guna menentukan kedalaman terkoreksi dengan
menggunakan multi well system.
|