Bahan bakar merupakan kebutuhan primer
setiap warga ,namun seiring dengan globalisasi bahan bakar harganya
semakin tak terjangkau oleh masyarakat, sementara disekitar habitat
banyak limbah yang potensial untuk ditingkatkan nilainya menjadi bahan
bakar yang nilai kalornya tidak jauh berbeda dari bahan bakar fosil.
Limbah yang seolah-olah tak mempunyai
nilai ekonomi tersebut apabila diberi sentuhan teknologi sederhana akan
diperoleh bahan bakar alternatip dengan harga murah dan terbarukan.
Sampah daun-daunan , potongan kayu , dan sampah rumah tangga lain dapat ditingkatkan nilainya, dengan cara memberi sentuhan teknologi sederhana akan diperoleh bahan bakar alternatip.
Bagi interpreneur
keadaan ini merupakan suatu peluang untuk menciptakan teknologi tepat
guna yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga suatu penghematan devisa
negara dalam penyediaan bahan bakar dan merupakan energi alternatif
(energi terbarukan).
Salah satu
cara pemanfaatan limbah daun tebu adalah dengan mengolah limbah tersebut
menjadi arang briket dengan proses pirolisis seperti yang dilakukan di
negara India.
B. Pembuatan Arang Daun Tebu
Kering
1. Bahan : Limbah daun tebu
yang telah kering
2. Alat : a.
Drum tempat pembakaran
b. Drum
penyanggah
c. Kontainer daun
kering (proses pirolisis) dengan tutup yang berlubang dan di bawahnya
terdapat 2 buah handel pengangkat.
d. Tutup drum pembakaran yang mempunyai cerobong asap
3. Prosedur:
1. Atur drum pembakaran ditempat
yang rata tidak jauh dari bahan dan tempatkan drum penyanggah
ditengah-tengah drum pembakaran.
2.
Letakkan drum penyanggah pada bagian dalam drum burner case tempatkan
drum penyanggah ditengah-tengah drum pembakaran.
3. Masukkkan daun tebu kering kedalam drum
burner case sampai menutupi drum penyanggah.
4. Isi kontainer sampai penuh kalau perlu
padatkan, pasang tutup kemudian kunci kontainer agar isinya tidak
berantakan.
5. Atur kontainer di
dalam drum pembakaran .
Pasang
tutup dan kunci dengan pengikat kawat.
6. Lakukan penyalaan awal pada burner case
7. Amati proses pembakaran untuk meyakinkan
proses pembakaran berjalan baik
8.
Usahakan proses pembakaran berjalan lancar
9. Setelah daun tebu diluar kontainer habis terbakar, buka
tutup dan siram dengan air kontainer, untuk memperoleh proses
pendinginan yang lebih cepat dan menjaga agar daun tebu dalam kontainer
tidak terbakar lebih lanjut.
10.
Keluarkan kontainer dari burner case untuk mengambil hasil arang tebu.
11. Hasil pyrolisis daun tebu
12. Kumpulkan arang hasil pyrolisis kedalam
tampungan.
13. Kumpulkan hasil
arang tebu pada tempat yang disediakan
14. Buat adonan lem dari pati untuk proses pembuatan briket
15. Buat adonan arang daun tebu dengan
mencapurkan lem pati dan arang daun tebu.
16. Masukkan adonan kedalam pencetak
a. Pencetak mekanik pembuat
briket dengan tenaga mesin.
b.
Pembuatan briket secara manual
17.
Keringkan briket basah dengan sinar matahari.
4. Penggunaan briket daun tebu:
1. Briket bentuk lain diletakkan
pada tungku.
2. Penyalaan awal
3. Kompor mulai membara siap dipakai
4. Pemasangan casing kompor untuk
memperkecil heat loses
5. Heat
loses terpasang
6. Pemasangan
head cover case, proses pemasakan dengan briket daun tebu dimulai
7. Kesimpulan
☼ Dengan sedikit penanganan
semua limbah organik dapat digunakan sebagai energi alternatif yang
terbarukan
☼ Sosialisasi
peningkatan nilai tambah kepada khalayak sangat diperlukan, untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
|